Video Pembuatan pupuk kompos oleh mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada dapat dilihat di video ini

Pupuk kandang atau kotoran hewan yang berasal dari pertanian antara lain kotoran ayam, sapi, kerbau dan kambing yang tidak mendapat perlakuan apapun. Komposisi pada masing-masing kotoran hewan berbeda tergantung pada jumlah dan jenis makanannya. Secara umum, kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah daripada pupuk kimia (Hartatik, 2009). Tetapi penggunaan pupuk kimia dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan tanah menjadi keras dan tidak dapat memperbaiki struktur tanah. Oleh karena itu dibutukan pupuk alami yang juga dimanfaatkan sebagai pengolahan limbah pertanian dan peternakan. Limbah peternakan yang berupa kotoran ternak merupakan bahan yang berguna untuk pertanian dan peternakan terutama untuk pemupukan tanaman. Kotoran ternak terdiri dari kotoran padat dan cair atau disebut juga feses dan urine. Ada beberapa pilihan untuk kotoran ternak, yaitu penggunaan kotoran ternak untuk pupuk, penghasil biogas dan bahan pembuatan bioarang (Saleh, 2004). Pengolahan limbah ternak yang paling praktis dan efisien serta banyak diterapkan adalah pengomposan. Pengomposan adalah dekomposisi dan stabilisasi substrat organik secara biologi di bawah kondisi yang memungkinkan berkembangnya bakteri thermofil sehingga akan diproduksi panas dan dihasilkan produk akhir yang stabil, bebas bakteri pathogen dan biji tanaman, serta dapat digunakan sebagai pupuk alami. Proses pengomposan memiliki beberapa tujuan antara lain untuk stabilisasi limbah karena reaksi biologis yang terjadi selama pengomposan akan mengubah limbah organik yang mudah busuk menjadi bentuk anorganik yang stabil.